INIBANTEN.COM – Sekolah Menengah Pertama Negeri 8 Kota Tangerang Selatan (SMPN 8 Tangsel) ternyata mempunyai bank sampah yang dikelola dengan baik.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 8 Tangsel, Muslih, kesuksesan pihaknya mengelola bank sampah, yang saat ini telah memasuki tahun ketiga, mendapat apresiasi dari berbagai pihak.

“Salah satunya kemarin kita terpilih sebagai satu-satunya sekolah yang diajak untuk WCD, World Cleanup Day, kerja bakti sedunia, menjaga kebersihan. Salah satunya adalah di SMP Negeri 8 Tangerang Selatan,” ungkap Muslih saat ditemui pada Selasa (30/09/2025).

Diketahui peringatan World Cleanup Day (WCD) itu digelar pada 20 September 2025 dengan mengangkat tajuk “Utarapan Hijau”.

Muslih menerangkan, bank sampah di SMPN 8 Tangsel didirikan sekitar dua setengah tahun yang lalu. Tempat pengelolaan sampah yang bekerja sama dengan banyak pihak terkait ini diberi nama Bank Sampah Bersahaja.

Bank Sampah Bersahaja ini melibatkan para siswa, memisahkan sampah yang bisa segera diolah kembali dan mana yang tidak bisa diolah atau membutuhkan proses dan waktu lebih lanjut untuk mengolahnya.

“Kebetulan bank sampah kita baru milah. Baru memilah sampah yang bisa dijual dan sampah yang tidak bisa dijual. Dan mereka [siswa] memilahnya tidak semuanya di sekolah, sebagian juga ada di rumah. Jadi di rumah sudah mengurangi sampah,” kata Muslih.

SMPN 8 Tangsel, lanjut Muslih, memang selalu berupaya menularkan kebiasaan menjaga lingkungan bagi setiap peserta didiknya. Pertama dengan menanamkan kesadaran membuang sampah pada tempatnya.

Yang kedua adalah mengajak para siswa membiasakan diri tidak membawa sampah ke sekolah.

“Misalnya untuk minum dia bawa Tumbler dari rumah. Kemudian untuk, misalnya beli makanan, dia bawa semacam tempat nasi, bawa dari rumah. Sehingga sangat mengurangi plastik ketika mereka jajan di kantin dan sebagainya. Menurut saya ini sangat berpartisipasi terhadap lingkungan,” kata Muslih.

Walhasil, lingkungan SMPN 8 Tangsel tampak bersih dan asri walau jarang ditemui ada tempat sampah. Dua kebiasaan baik yang ditularkan tersebut membuat sekolah tak memerlukan banyak tempat sampah lagi.

“Di SMP 8 itu tidak ada tempat sampah, kecuali sampah tertentu, sampah umum, umum dalam tanda kutip untuk seluruh siswa SMP Negeri 8 Tangerang Selatan. Di kelas juga tidak ada tempat sampah, tapi, alhamdulillah, kelasnya bersih,” tegas Muslih.

Muslih berharap apa yang telah dan akan dilakukan SMPN 8 Tangsel dapat menjadi sumbangsih dalam upaya melestarikan lingkungan di Indonesia maupun dunia.

“Karena dunia juga sangat kesulitan dalam penanganan sampah ini. Kita berusaha untuk ikut berpartisipasi agar hidup berkelanjutan itu kita bisa jalani, bisa kita rancang sedemikian rupa sehingga anak-anak bisa berpartisipasi di situ,” ungkapnya. [Adv]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini