INIBANTEN.COM – Lebih dari 32 tahun sebelum memasuki 2022, Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Kota Tangerang Selatan (SMPN 7 Tangsel) adalah sekolah yang biasa-biasa saja.
Namun sejak 2022, saat Leli Yuliana datang dan resmi menjadi Kepala Sekolah, SMPN 7 Tangsel perlahan bangkit menjelma menjadi lembaga pendidikan lanjutan yang semakin baik.
Pertama kali datang, Leli mengaku sedih melihat kondisi bangunan serta sarana dan prasarana (Sarpras) yang ada di SMPN 7 Tangsel yang memprihatinkan.
“Bangunan udah mau hancur. Bayangin aja, ruangan saya WC-nya gak bisa jalan [airnya], air hujan netes [bocor]…. 32 tahun belum pernah disentuh,” kenang Leli Yuliana menceritakan keadaan awalnya berada di sekolah yang beralamat di Jalan Cicentang, Rawabuntu, Serpong, Kota Tangsel ini.
Keadaan itu tidak membuat Leli lantas menyerah. Sebaliknya dia bertekad “menyulap” SMPN 7 Tangsel menjadi salah satu sekolah terbaik di Kota Tangsel. Untuk mewujudkannya, dia harus memilih strategi yang jitu.
Maka dari itu, Leli mulai berpikir strategi jitu terbaik adalah mulai dari pembenahan bangunan dan Sarpras.
Gayung bersambut, upaya Leli ternyata mendapat uluran tangan dari Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Alhasil, SMPN 7 Tangsel mendapat bantuan bangunan baru dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mengisi setengah lahan yang dimilikinya. Sementara setengahnya lagi bangunan lama yang diperbaiki menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA). Begitu juga dengan perlengkapan gedung seperti kursi, meja, dan lain-lain masih menggunakan barang-barang lama yang diperbaiki.
“Jadi yang lama-lama kita gunakan, yang masih dipakai, yang rusak, dibetulin. Tapi yang penting bangunan baru. Kalau bangunan baru kan enak, jadi gak takut ambruk. Masalahnya [demi keselamatan] anak-anak. Yang utama adalah orang tua murid yang tadinya gak mau nyekolahin ke sini [sekarang mau],” ungkap Leli.
Terbukti jumlah siswa SMPN 7 Tangsel meningkat signifikan sejak mendapat bangunan baru. Leli menyebut jumlah siswa meningkat dari sekitar 800-an menjadi hampir 1.000 pada saat ini.
Kemudian sebagai pendukung, pihak SMPN 7 Tangsel juga akan mengajukan untuk meraih Sekolah Adiwiyata Nasional pada tahun ini.
“Baru tahun ini kita mau mengajukan, karena kita kan kalau bangunan baru rapi ni, sehingga tidak bisa secepatnya pengajuan. Insya Allah mungkin hasil dari tim verifikasi di bulan September, Oktober, November, karena kan pengajuan berkasnya baru di bulan Juli,” kata Leli.
Langkah berikutnya, Leli mengungkap, adalah mendorong perbaikan kompetensi warga sekolah, baik siswa, guru, maupun yang lainnya.
Dari sisi siswa, Leli berkomitmen memberikan dukungan bagi setiap siswa yang ingin meraih prestasi setinggi-tingginya, baik akademik maupun non akademik.
Menurut Leli, dengan adanya bangunan baru, dengan Sarpras yang lebih memadai, seharusnya memang diikuti dengan prestasi yang lebih bagus lagi. Untuk itu dia mengaku akan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong peningkatan prestasi anak, termasuk kegiatan ekstrakulikuler.
“Makanya salah satunya adalah tadi itu kegiatan-kegiatan ekskul itu sekarang difasilitasi oleh saya, apa saja, mau kalah [tidak apa-apa]. Kemarin Paskib juara berapa tuh, gak apa-apa, gak sampai tingkat ini, maju lagi,” ungkapnya.
Dan ternyata SMPN 7 Tangsel memiliki prestasi yang sangat gemilang di bidang olahraga. Salah satunya ada nama Alleana Ayu Arumy, siswa kelas 9.4, yang saat ini masuk dalam squad Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Putri U-20 Indonesia.
Selain itu, ada juga Jovan Marco, peraih medali emas dalam kejuaraan finswimming di Badung Bali pada 2024 lalu. Kemudian ada juga Almira Keyrena Indriati, peraih medali emas kejuaraan pencak silat tingkat nasional, Tangsel Pencak Silat Championship Desember 2024.
Kepada para atlet itu, Leli mengaku memberikan dukungan penuh, salah satunya dengan memberikan izin untuk mengikuti kegiatan di luar.
“Nah, itu yang di sini banyak atlet-atlet yang tidak kayak sekolah lain, makanya dia memilih sekolah kita, waktu, yang kadang dia kan sampai seminggu, dua minggu [meninggalkan pelajaran di sekolah], nah kalau kami sekolah tetap membantu dia mengejar prestasi tapi tidak meninggalkan prestasi sekolah. Jadi dia mendapat tambahan pelajaran dan ngulang yang belum. Jadi di sini aman,” jelasnya.
“Prestasi kan gak harus dari nilai ya, prestasi dari mana aja, yang penting siswa itu gak tawuran, gak nongkrong-nongkrong kan, dari mana pun ya, saya lebih senang begitu,” tambahnya.
Terbukti para atlet itu tidak memiliki kendala di bidang akademik. Nilai mereka cenderung baik. Bahkan beberapa di antaranya malah masuk di kelas unggulan, kelas yang bagus.
Leli berharap segala upaya yang dilakukan itu membuahkan hasil yang baik dan berhasil menjadikan SMPN 7 Tangsel menjelma menjadi salah satu sekolah terbaik.
“Insya Allah, mudah-mudahan, doain aja kita tahun ini dan tahun berikutnya semua
mengalami perubahan, dari segi kompetensi guru, siswa, Sarprasnya, ya, bisalah menjadi yang terbaiklah di Tangsel ini,” Leli berharap. [Adv]