INIBANTEN.COM – Kabupaten Sukabumi kembali didera bencana hidrometeorologi selama dua hari berturut-turut, pada Selasa, 3 Desember dan Rabu, 4 Desember 2024. Dalam peristiwa ini, 33 titik bencana tersebar di 22 kecamatan, mengakibatkan ratusan warga terdampak, termasuk korban jiwa akibat longsor. Tragedi ini menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi dan kesadaran masyarakat terhadap risiko banjir serta longsor.
Sementara itu, di Provinsi Banten, Polda Banten menggelar Rakor Lintas Sektoral pada Kamis, 5 Desember 2024 untuk membahas kesiapan menghadapi potensi bencana alam. Rapat ini dipimpin Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, didampingi Wakapolda Brigjen Pol Hengki, jajaran PJU Polda Banten, Kepala BPBD Provinsi Banten Nana Suryana, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Merak Anton Daud, serta para Kapolres di wilayah Banten.
“Provinsi Banten memiliki kerentanan tinggi terhadap berbagai jenis bencana alam seperti gempa bumi, banjir, longsor, dan tsunami. Kondisi geografis serta cuaca yang tidak menentu menuntut kita untuk selalu waspada dan siap siaga,” ujar Kapolda Irjen Pol Suyudi.
Kesadaran Publik dan Peran Pemerintah
Pengamat sosial dan lingkungan, AriSumarto Taslim, menekankan pentingnya langkah antisipatif dari pemerintah dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap risiko hidrometeorologi. Menurutnya, bencana bukan hanya akibat faktor alam, tetapi juga dipengaruhi perilaku manusia.
Ia menyoroti kebiasaan pengendara yang nekat menerjang banjir, yang sering berujung pada kecelakaan dan kerugian.
“Menerjang banjir tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga merusak kendaraan dan menghambat evakuasi di lokasi terdampak,” kata Ari, Jumat, 6 Desember 2024.
Ari juga mengusulkan agar pemerintah daerah memasang rambu peringatan di titik-titik rawan banjir dan longsor. Langkah ini dinilai penting untuk mencegah kecelakaan serta kerugian yang tidak perlu.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat untuk memahami dan mengurangi risiko yang ada.