INIBANTEN.COM – Rano Karno, aktor legendaris pemeran Si Doel, pernah menjabat sebagai Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah alias Atut yang tersandung kasus korupsi. Ia memimpin Banten dari 12 Agustus 2015 hingga 11 Januari 2017.
Kini, namanya kembali mencuat setelah pasangan Pramono dan Rano Karno dikenal dengan julukan “Pramono-Doel”—berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024. Pasangan ini meraih suara signifikan, lebih dari 50 persen, yang tidak hanya mencerminkan perubahan politik ibu kota tetapi juga arah baru bagi politik Indonesia.
Dinamika Baru Politik Jakarta
Menurut pengamat sosial dan politik, Ari Sumarto Taslim, kemenangan Pramono-Doel mencerminkan pergeseran preferensi politik warga Jakarta. Selama ini, ibu kota selalu menjadi medan pertempuran panas berbagai kekuatan politik nasional. Namun, hasil ini menunjukkan warga Jakarta menginginkan pemimpin yang merakyat, kompeten, dan mampu membawa perubahan nyata.
“Kemenangan ini adalah sinyal bahwa warga Jakarta mulai menginginkan figur yang tidak hanya populer, tetapi juga memiliki rekam jejak kuat dalam kepemimpinan dan pembangunan kota,” ujar Ari pada Senin, 2 Desember 2024.
Ia juga menyoroti kolaborasi politik yang menjadi kunci kemenangan. Kombinasi Pramono, politisi senior berpengalaman, dan Anies Baswedan, mantan gubernur DKI dengan basis dukungan sosial yang luas, menciptakan sinergi solid. Pasangan ini sukses merangkul berbagai elemen masyarakat yang ingin melanjutkan program Anies sekaligus mendukung inovasi baru di bawah kepemimpinan Pramono.
“Pramono-Doel membangun jembatan politik antar kelompok yang sebelumnya terpecah. Mereka menjawab kebutuhan masyarakat yang beragam,” tambah Ari.
Tantangan dan Peluang
Meski menang, tantangan besar menanti. Ari menilai, ekspektasi tinggi masyarakat terhadap pasangan ini harus dikelola dengan baik, terutama dalam isu infrastruktur, transportasi, dan kesenjangan sosial-ekonomi.
“Jakarta menghadapi masalah kompleks seperti kemacetan, kesenjangan sosial, dan lingkungan yang buruk. Ini pekerjaan rumah besar bagi Pramono-Doel,” katanya.
Namun, Ari juga melihat peluang untuk membawa perubahan positif. Dengan kebijakan berbasis data dan riset sosial-ekonomi yang kuat, Pramono-Doel berpotensi meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
Dampak Nasional
Sebagai barometer politik nasional, kemenangan Pramono-Doel di Jakarta diprediksi memengaruhi peta politik Indonesia. Ari menilai, pasangan ini berpotensi menjadi pemain kunci dalam perpolitikan nasional jika mampu menunjukkan kinerja baik.
“Jika Pramono-Doel berhasil, tidak menutup kemungkinan mereka akan memperluas pengaruh ke tingkat nasional. Jakarta sering menjadi batu loncatan bagi politisi besar,” ujarnya.
Kemenangan ini menandai era baru dalam politik ibu kota, sekaligus membuka jalan bagi perubahan politik yang lebih luas di Indonesia.