INIBANTEN.COM – Yohanis Fransiskus Lema, yang akrab disapa Ansy Lema, tampil sebagai bintang tamu dalam acara NTV Election yang disiarkan secara langsung pada Senin malam, 22 Juli 2024. Calon Gubernur (Cagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) ini memaparkan temuan penting saat dirinya mengunjungi Flores.
Dalam acara tersebut, Ansy Lema yang memiliki slogan “Beta Cinta NTT” dengan tagline “Manyala Kaka” untuk Pilgub NTT 2024 menjawab pertanyaan presenter NTV tentang bagaimana ia akan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Ia menekankan pentingnya mendengar suara akar rumput.
“Prinsip pembangunan yang pertama adalah People-Centered Development. Peran partisipatoris masyarakat harus didengar. Demokrasi itu kuncinya adalah pelibatan partisipatoris masyarakat. Petani, peternak, dan nelayan harus didengarkan aspirasi dan keluhannya,” ungkap Ansy Lema
Ansy kemudian mengungkapkan temuan lapangannya saat berkunjung ke Flores.
“Saya mencatat adanya persoalan tata kelola perizinan di sektor perikanan dan kelautan. Nelayan di Flores mengeluhkan perizinan kapal, izin operasional, pembatasan zonasi tangkapan ikan, dan rekomendasi kuota yang menyulitkan mereka,” jelasnya.
Ia menyoroti peraturan pemerintah yang mengatur kewenangan perizinan dan mengkritisi prosedur yang menyulitkan nelayan.
“Nelayan di Maumere, Kabupaten Sikka, harus pergi ratusan kilometer ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur, untuk mengurus izin. Ini adalah PR pemerintah untuk mendekatkan pelayanan publik,” ungkapnya.
Ansy Lema menekankan perlunya sinergi dalam mengelola tata kelola birokrasi perizinan dengan menerapkan sistem pelayanan satu pintu yang terpadu, murah, cepat, dan berorientasi melayani.
Sebagai politisi dari PDI Perjuangan, Ansy Lema berkomitmen untuk mendorong penyempurnaan tata kelola birokrasi perizinan di NTT.