INIBANTEN.COM – Penanganan banjir bandang dan lahar Gunung Marapi di Sumatra Barat masih berlangsung intensif. Namun, jumlah korban meninggal terus bertambah. Pada Rabu, 15 Mei 2024, dilaporkan delapan korban meninggal tambahan, sehingga total korban mencapai 58 orang. Informasi ini disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari lima wilayah kabupaten dan kota terdampak terparah.
“Ini berdasarkan data yang dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Operasi BNPB hari ini,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Fajar Setyawan.
Selain korban meninggal, jumlah orang yang hilang juga meningkat menjadi 35 orang, yang semuanya masih dalam proses pencarian.
Sebanyak 1.543 keluarga terdampak dan 33 orang mengalami luka-luka. Lima wilayah yang paling terdampak adalah Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.
“Jumlah ini mungkin akan berubah karena BNPB dan tim gabungan, termasuk BPBD Sumatera Barat, masih melaksanakan pengkajian serta proses pencarian dan evakuasi korban,” ungkap Fajar Setyawan.
Fajar Setyawan memastikan semua kebutuhan pokok dan penunjang segera disalurkan, baik melalui jalur darat maupun udara dengan menggunakan helikopter. Keselamatan masyarakat korban bencana menjadi prioritas utama.
“Demi kelancaran operasi penanganan darurat dan berdasarkan laporan BMKG tentang potensi hujan sedang hingga deras beberapa hari ke depan, kami mulai melakukan operasi teknologi modifikasi cuaca,” tambahnya.
Operasi ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak bencana dan mempercepat proses penanganan di lapangan. BNPB bersama tim gabungan terus bekerja keras untuk memberikan bantuan dan memastikan keselamatan warga terdampak.