INIBANTEN.COM – Empat menteri Kabinet Indonesia Maju memenuhi undangan dengan hadir di sidang lanjutan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, pada Jumat, 5 Maret 2024.
Keempat menteri Jokowi, yakni Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkeu Sri Mulyani, Mensos Tri Rismaharini, dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, hadir guna memberikan keterangan di persidangan.
Empat menteri ini diajukan oleh tim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan tim hukum Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Menko PMK menegaskan, anggaran perlindungan sosial telah disetujui DPR RI, dan menyebutkan, anggaran Perlindungan Sosial (Perlinsos) tahun 2024 yang disetujui tersebut sebesar Rp496,8 triliun. Menurutnya, program tersebut juga merupakan pelaksanaan amanat dari UUD 1945.
Menko Perekonomian membantah kehadiran Presiden Jokowi di Jawa Tengah (Jateng) menjelang Pemilu membagikan sembako terkait kampanye.
“Dalam setiap kegiatan kunjungan, Presiden Jokowi hanya sekadar menyalurkan program-program bantuan pemerintah ke masyarakat. Beberapa tempat saya mendampingi beliau (Presiden) ” kata Airlangga Hartarto.
Sementara Menkeu bicara soal pentingnya pemerintah atau Negara hadir dalam memberikan bantuan sosial (Bansos). Hal itu merupakan mandat menuju kesejahteraan berkeadilan.
“Di mana yang mampu berkontribusi lebih besar dan yang tidak mampu perlu dibantu. Hal ini melalui belanja publik termasuk subsidi bansos dan jaminan sosial negara hadir,” kata Sri Mulyani.
Menteri Sosial mengatakan bantuan sosial (bansos) yang dikelola oleh kementerian yang ia pimpin disalurkan dalam bentuk tunai (cash) yang ditransfer langsung ke rekening penerima manfaat dan tidak ada dalam bentuk barang.
Hakim konstitusi Arief Hidayat memperdalam pernyataan Tri Rismaharini, dan bertanya perihal bantuan pangan beras.
“Terkait dengan bantuan pangan beras dilaksanakan oleh badan (Badan Pangan Nasional), bukan Kemensos ya?” tanya Arief.
Tri Rismaharinj menjawab bahwa bantuan pangan beras tersebut tidak dilaksanakan oleh Kemensos.
