INIBANTEN.COM – Pada Kamis, 11 Januari 2024, sekita pukul 11.45 WIB, sebuah tragedi mengejutkan terjadi. Tiga bocah, semuanya laki-laki, Humairah (4 tahun), Sarif (4 tahun), dan Hafidz (5 tahun), kehilangan nyawa mereka akibat terjebak di dalam galian proyek yang tergenang air setelah tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras tiba-tiba menghantam.
Ketiga anak tersebut sedang bermain di sekitar galian proyek, namun tanah longsor yang tidak terduga menyebabkan mereka terdorong ke dalam genangan air yang dalam. Saat ditemukan oleh warga, ketiga anak tersebut sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
Dua di antaranya langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dan dinyatakan meninggal, sementara satu anak dibawa ke Puskesmas Cijangkar untuk penanganan pertama resusitasi jantung paru, namun tidak dapat tertolong dan juga dinyatakan meninggal.
Polsek Nyalindung langsung menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi agar tidak ada warga atau orang tidak berkepentingan masih ke lokasi kejadian.
Lokasi kejadian, kampung Warung Waru, RT 1/4 Neglasari, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi saksi tragis tanah longsor yang disebabkan oleh cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi.
Upaya penanganan telah dilakukan dengan berkoordinasi antara berbagai pihak, termasuk program matra Dinkes Kabupaten Sukabumi, Bhabinkamtibmas, Babinsa, BPBD Kabupaten Sukabumi, perangkat desa, dan memberikan imbauan agar masyarakat tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan koordinasi dalam menghadapi potensi bencana alam, serta menyatukan upaya untuk mengurangi risiko dan melindungi masyarakat.