Oleh: Agam Pamungkas Lubah
Menelusuri tempat-tempat bersejarah selalu meningkatkan adrenalin dalam darah saya, terutama ketika dihiasi dengan cerita-cerita mistis dari warga setempat, yang semakin membuat saya penasaran untuk mencari lokasinya. Kali ini, target saya adalah komplek permakaman orang Belanda di Desa Cibaten, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, tidak jauh dari Dramaga.
Siapa yang tidak kenal dengan Gerrit Willem Casmir (GWC) van Motmen? Ia adalah penguasa lahan partikelir terluas di wilayah Buitenzorg (Bogor), mulai dari akhir abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20.
Keluarga Van Motmen konon menguasai hampir seluruh lahan partikelir di wilayah Bogor Barat saat ini, termasuk Land Dramaga, Djasinga, Sadeng Jamboe, Bolang, Tjoeroek Bitoeng, Roempin, Kedong Badak, Tjikande, Tjikoleang, Koeripan, dan lainnya. Namun, secara bertahap, tanah-tanah tersebut diakuisisi oleh Pemerintah. Dramaga, yang terakhir diakuisisi pada tahun 1949, akibat keterlibatan Pieter Reinier van Motmen dalam Pemberontakan Jungsclager Cs/KNIL untuk menggulingkan Pemerintahan Indonesia (RIS) pada Maret 1950.
Setelah perkebunan Dramaga disita oleh Negara, lahan tersebut kemudian dihibahkan oleh Negara kepada Institut Pertanian Bogor (IPB). Lahan Onderneming Dramaga yang dulunya dikuasai oleh keluarga Motman menjadi tempat pembangunan Kampus baru IPB.
Dalam kompleks Mausoleum Van Motman (kuburan), terdapat 37 makam, dan 4 makam, termasuk milik sang miliarder GWC Van Motman, berada di dalam sebuah gedung yang terlihat dalam foto.
Wallahu a’lam bishawab Semoga Manfaat
HISTORIA Tangsel Padepokan Roemah Boemi Pamoelang