INIBANTEN.COM – Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Banten, mencatat sebanyak 2.000 anak menjadi yatim piatu akibat dampak dari pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi terakhir di tahun 2022 saat Dinas Sosial Kabupaten Tangerang memberikan bantuan sosial kepada anak yatim piatu korban Covid-19.
Dimana, kondisi itu bisa dilihat dari Website Kabupaten Tangerang yang mempublikasikan kasus meninggal mencapai 429 jiwa.
“2.000 anak itu masih dalam penanganan Dinas Sosial. Seperti bantuan biaya sekolah atau belajar,” ungkap Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan, Kamis (06/07/2023).
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Komisi II Kabupaten Tangerang, Ahyani meminta agar Pemerintah Kabupaten Tangerang hadir untuk anak yatim piatu khusunya yang ekonominya rendah. Dan yang terpenting menurutnya, dari soal pendidikannya.
“Yang terpenting itu pendidikan. Pemerintah harus hadir, kalau bisa menggratiskan seluruh biaya pendidikan, khusunya ketika mereka masuk di sekolah swasta,” ucapnya.
Untuk itu, lanjutnya pihaknya saat ini tengah mengusulkan agar Pemda memiliki perda CSR kepada sekolah-sekolah swasta yang bonafit. Sehingga mau menampung anak miskin terutama yatim piatu di Kabupaten Tangerang, sedikitnya 10 hingga 20 persen disetiap rombel.
“Lembaga pendidikan harus kena juga, jangan hanya diberlakukan untuk perushaan. Mereka wajib menampung anak-anak miskin terutama yatim piatu, sedikitnya 10 hinga 20 persen,” tandasnya. [*]