INIBANTEN.COM – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang memastikan keberadaan hewan qurban baik kambing, domba, sapi, dan kerbau yang tersebar di 29 kecamatan dalam kondisi sehat. Kepastian tersebut berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan petugas DKPP menjelang Hari Raya Idul Adha atau lebaran qurban.
Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo menuturkan bahwa untuk memastikan keberadaan hewan qurban baik kambing, sapi, atau kerbau dalam kondisi sehat, pihaknya teliti dalam melakukan pemantauan. Pemantauan dilakukan mulai sejak didatangkan dari luar daerah, saat dijual kepada masyarakat sampai dengan pemotongan nanti akan diamati.
”Kalau adanya hal yang mencurigakan terhadap hewan, kami langsung koordinasikan dengan Provinsi maupun Kementerian. Hasil pemantauan alhamdulillah baik PMK maupun LSD belum ditemukan. Mudah-mudahan tidak ada, tapi memang sampai saat ini belum kami temukan,” tegasnya usai melakukan pemantauan di Kecamatan Waringin Kurung dan memberikan secara simbolis vitamin kepada kelompok peternakan pada Kamis (22/06/2023).
Dijelaskan Suhardjo, dalam melakukan pendataan dan pemantauan, DKPP melalui Bidang Peternakan mempunyai tugas mengawasi semua binatang ternak yang masuk ke Kabupaten Serang. Terlebih saat ini menjelang hari Raya Idul Adha yang mana dibutuhkan hewan qurban yang rata-rata didatangkan dari luar daerah baik itu kambing, domba, sapi, namun untuk kerbau dari lokal masih bisa mencukupi.
”Makanya kita punya petugas 29 orang kita sebar setiap kecamatan, nah kita di situ melakukan pendataan, memantau lapak-lapak yang menjual hewan qurban,” katanya.
Terlebih saat ini, sebut Suhardjo, tengah merebak adanya Lumpy Skin Disease atau LSD dan Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK yang diwaspadai dan diamati. Jika ditemukan yang mencurigakan diduga LSD atau PMK pihaknya akan menyingkirkan, dikarantina untuk tidak didekatkan dengan hewan lainnya.
”LSD maupun PMK itu menularnya sangat cepat, memang tidak menular ke manusia tapi menular ke sesama binatang itu dipastikan cepat. Nah rata-rata yang kita cek ke lapangan itu pertama adalah surat keterangan asal hewan, keterangan sudah vaksin sebelum dibawa ke sini,” terangnya.
Adapun upaya yang dilakukan pencegahan di sisi lainnya, kata Suhardjo, pihaknya akan memberikan vaksin kepada hewan qurban jika kedatangannya sebulan sebelumnya. Penyuntikan vaksin dilakukan paling lambat 14 hari sebelum dipotong.
”Saat ini karena belum mendekati kita hanya memberikan vitamin, jadi banyak ternak yang mendatangkan hewan untuk pemulihan kekebalan tubuhnya tadi sudah dilakukan di Kecamatan Waringin Kurung,” jelasnya.
Lebih lanjut Suhardjo memastikan, pendataan dan pemantauan yang dilakukan terhadap penjual binatang qurban untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah qurban sehingga terjamin bebas dari penyakit PMK maupun LSD.
”Kita mulai pemantauan sejak Selasa kemarin, jadi 10 atau 9 hari sebelum Idul Adha atau lebaran qurban kita adakan pengamatan sampai proses pemotongan dan kita ambil dagingnya untuk kepastian kesehatan hewannya,” tuturnya.
Lebih jelas, tambah Suhardjo, bukan hanya menjelang Idul Adha pihaknya melakukan pendataan dan pemantauan akan tetapi rutin dilakukan setiap tahunnya. Hal itu dilakukan lantaran kebutuhan hewan untuk Kabupaten Serang mencapai ribuan setiap tahunnya.
”Kebutuhan kita untuk sapi mencapai 3 ribu ekor, kerbau 400 ekor, domba sekitar 6 ribu lebih ekor, untuk kambing 3 ribu ekor pertahunnya yang kita estimasi tahun kemarin,” ungkapnya. (0ne)