Inibanten.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus melakukan antisipasi sekaligus menyiapkan berbagai strategi dalam menghadapi gelombang urbanisasi pasca Idul Fitri 1444 Hijriah.

Mulai dari surat edaran, pendataan melalui Sistem Pendaftaran Penduduk Nonpermanen (Sipermen), hingga program Dilatih, Disertifikasi dan Ditempatkan (D3) juga semakin digencarkan untuk menjawab permasalahan urbanisasi di Kota Tangsel.

“Bahkan kami dari awal Ramadan, kami telah menerbitkan surat edaran ke Camat dan Lurah, yang salah satu isinya bahwa harapan kami, sih, kalau mudiknya berempat ya pulangnya berempat lagi,” ujar Benyamin dari Ruang Anggrek Puspemkot Tangsel, Kamis (27/04/2023).

Lanjut kata Benyamin, kedatangan warga ke Tangsel tidak mungkin dilarang dan dicegah. Tetapi, ia mengingatkan agar yang datang ke Tangsel dibekali dengan skill atau kemampuan yang mumpuni.

“Tentu kami harapkan mereka mempunyai keterampilan yang dimiliki,” ucap Benyamin.

Bahkan, Pemkot Tangsel sudah menyiapkan strategi D3 untuk mengantisipasi apabila yang datang tidak dibekali cukup kemampuan. Hal ini harus dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan pengangguran dari efek adanya urbanisasi ini.

“Kami ada program D3, dan ada sertifikatnya, untuk meningkatkan daya saing,” ungkapnya.

Apalagi kata Benyamin, Pemkot Tangsel sudah memperkirakan akan ada hampir 4 ribu pendatang baru di Tangsel.

“Cenderungnya meningkat dari tahun ke tahun, ya, sekitar 7 sampai 15 persen, karena banyak juga yang mencari kerjanya di sekitar Tangsel yakni daerah industri seperti di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang,” jelasnya.

Khusus di Kota Tangsel sendiri, menurut Benyamin, bidang perdagangan dan jasa masih menjadi yang paling banyak dicari dan dibutuhkan masyarakat. (Wrd)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini