Inibanten.com – Kabar gembira, Indonesia kini memiliki obat baru untuk pasien COVID-19 dengan tingkat keparahan ringan agar bisa dicegah tidak menjadi berat. Obat antivirus bernama nirmatrelvir/ritonavir atau Paxlovid ini diklaim lebih efektif dalam proses penyembuhan pasien.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lucia Rizka Andalusia, mengatakan Paxlovid sudah dapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM ) Amerika Serikat.
“Jadi obat ini untuk orang-orang yang mempunyai faktor gejala ringan yang berpotensi jadi berat,” ujar Rizka dalam keterangannya yang dikutip dari PMJ News pada Jumat (14/4/2023).
Menurut Rizka, keberadaan Paxlovid di Indonesia merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika dan Australia. Sebanyak 24.096 dosis yang didonasikan untuk Indonesia.
Obat ini merupakan obat terakhir yang ditemukan setelah favipiravir dan molnupiravir. Saat ini Paxlovid sudah berada di instalasi farmasi pusat Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Rizka menjelaskan, Paxlovid tidak diberikan kepada anak-anak, melainkan hanya orang dewasa dengan gejala ringan yang berpotensi menjadi gejala berat.
“Teknis pemberian paxlovid ini satu treatment course untuk 5 hari. Obat ini adalah kombinasi dua obat atau dua antivirus yang diminum bersamaan, diminum satu kali sehari selama 5 hari. Jadi treatment itu selama 5 hari,” katanya.
Sementara perwakilan WHO untuk Indonesia N. Paranietharan mengungkapkan pasien Covid-19 yang mengonsumsi Paxlovid dapat mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 89 persen.
“Jika kita jatuh sakit, Paxlovid akan mencegah kita berpindah dari gejala ringan ke penyakit parah. Ini pertama kalinya ada di Indonesia dan itu berhasil,” ungkap Paranietharan. [*]